Lingkar Dinamika Organisasi
![]() |
Lingkar Dinamika Organisasi |
Berbicara tentang organisasi tidak jauh dari kata dinamika dan/atau konflik antara pribadi satu dengan yang lainnya. Tentu hal itu akan ditemui di wadah dengan warna bendera apapun. Begitu pun di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) selaku tempat saya berproses, belajar dan membangun relasi dengan kawan-kawan yang lain.
Banyak hal yang mendasari hal tersebut, akan tetapi yang seringkali menimbulkan dinamika adalah perbedaan karakter. Demikian itu yang akhirnya menjadikan penikmatnya adu argumentasi antara pihak satu dengan yang lainnya. Maka dari situ perlu adanya kedewasaan dalam menanggapi juga menentukan sikap atau bahkan jalan keluar yang akan di ambil.
Terlepas dari itu, terdapat beberapa hal yang mestinya dihindari atau perlu ditiadakan. Pertama, perihal hasil dari adu argumentasi tidak sampai berkepanjangan. Selanjutnya, putusan yang ada atau hasil akhir baiknya dijalankan sebagaimana mestinya tanpa harus ada pembicaraan yang lain diluar itu. Terakhir perlu adanya sikap saling memahami perihal langkah yang akan dijalankan bersama ke depannya.
Dengan demikian, niat baik yang selaras dengan tujuan Himpunan perlu menjadi hal yang paling dikedepankan. Sekalipun tak dapat dipungkiri dalam organisasi sebesar ini (HMI) tidak akan pernah lepas dari yang namanya kepentingan juga perebutan pengaruh. Akan tetapi, perihal ini akan selesai ketika disampaikan baik-baik sehingga tak menumbuhkan rasa iri antara satu dengan yang lainnya.
Artinya spekulasi yang timbul karena iri atau kecemburuan bukan menjadi pedang pembunuh kawanannya sendiri. Lebih dari itu, tak berlebihan kiranya jika berspekulasi juga dipastikan kebenarannya sebelum akhirnya akan ada kelompok yang membenci dan dibenci dalam rumah tangga (HMI).
Soal dinamika yang ada, penulis jadi teringat pada tokoh HMI pada masanya. Ialah Ahmad Wahib, kader HMI yang berasal dari Madura yang memilih keluar dari HMI dengan beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangan yang selaras dengan bahasan di atas adalah adanya kekangan pada dirinya sendiri juga dipandang sebagai pribadi yang sering bersuara lain.
Harapannya hal itu menjadi bahan refleksi bagi keseluruhan kader HMI khususnya. Sehingga kedepannya tidak lagi ada yang menjatuhkan satu sama lain dan sekat antara kelompok satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu keterbukaan, komunikasi juga prasangka baik menjadi hal yang perlu diperhatikan. Satu lagi perlu diketahui bahwa Singa sekalipun jadi raja hutan tak pernah membunuh kawanannya sendiri.
Tulisan ini berangkat dari keresahan pribadi juga sebagai antisipasi dalam momentum besar yang akan dilaksanakan di lingkup HMI Cabang Malang.
Malang, 27 Maret 2018.
Penulis: Khairus Syamsi
Ketua Bidang PPPA
HMI Cabang Malang Koordinator Komisariat UM
Periode 1439-1440 H/2017-2018 M
Ketua Bidang PPPA
HMI Cabang Malang Koordinator Komisariat UM
Periode 1439-1440 H/2017-2018 M