Menyalurkan Pikiran Kritis terhadap Isu-isu Terkini melalui Karya Tulis Non Ilmiah

Menyalurkan Pikiran Kritis terhadap Isu-isu Terkini melalui Karya Tulis Non Ilmiah

Dalam menulis tentu dibutuhkan inspirasi, hal ini berhubungan dengan kreatifitas masing-masing individu. Inspirasi menulis juga dapat diperoleh dari orang lain, dengan traveling, dari masalah sosial yang ada, dan masih banyak lagi. Terdapat beberapa proses menulis karya tulis non ilmiah, diantaranya; dimulai dari mengetahui pengalaman (menganalisa, mengobservasi, mengetahui dampak permasalahan yang diangkat terhadap orang lain), membuat penokohan, menyusun kerangka, menentukan sudut pandang, juga memperhatikan 'perasaan' yang ada, tidak hanya melalui pikiran saja agar dapat lebih dinikmati oleh pembaca.

Terdapat beberapa tips juga agar dapat tetap produktif dalam menulis. Mulai dari membuat jadwal menulis atau membuat target menulis, berlatih menulis secara rutin. Banyak membaca referensi yang berkaitan (buku, koran dsb). Melakukan riset terkati materi yang ditulis. Melakukan wawancara mulai dari orang yang pernah mengalami sampai pada pakarnya. Banyak wawancara juga kepada orang yang memiliki karakter dengan tokoh yang akan diangkat dalam cerita. Melakukan revisi dan menunjukkan cerita kepada orang lain untuk mendapat saran terkait karya yang dibuat.

Untuk mengatasi rasa bosan saat menulis, beberapa hal ini dapat dilakukan untuk tetap produktif; mendengarkan musik untuk membangun mood, sering membaca, menulis di buku catatan harian, dan tetap mengusahakan untuk menulis setiap hari.

Saat ini terdapat banyak media untuk menyampaikan hasil-hasil karya tulis. Beberapa media ini tak lepas dari jumlah pengunjung yang membaca, agar tetap semangat meski pembacanya sedikit dapat dilakukan beberapa hal ini; mengingat kembali tujuan kita menulis, niatkan menulis untuk membahagiakan diri kita, harus sabar, membagikan karya yang dibuat, jangan menyerah dan tetap rutin menulis.

Dalam menulis karya non ilmiah tentu terdapat beberapa latar cerita seperti tempat, waktu, dan suasana. Menuliskan latar instansi dalam cerita juga dapat dilakukan, namun penulisan latar ini juga harus memperhatikan detailnya. Walaupun tokoh dalam cerita sekedar fiksi, penulisan latar yang baik dapat membuat pembaca lebih memahami suasana yang dibawakan.

Notulensi Kajian HMI MIPA UM

Post a Comment