Peran Pemuda di Era New Normal

Peran Pemuda di Era New Normal
Peran Pemuda di Era New Normal
Dimulai dengan respon seseorang terhadap krisis yang dihadapi, disini terdapat 3 jenis respon. Fear zone, di zona ini biasanya seseorang bertindak atas dasar panik, merasa menjadi korban, menyalahkan pihak lain, dan fokus pada hal yang tidak bisa dikendalikan.Learning zone, di zona ini seseorang mulai menerima hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, fokus terhadap hal yang bisa dikendalikan, dan fokus pada peluang yang ada. Terakhir ada growth zone, di zona ini seseorang akan peduli pada pihak lain, proaktif menciptakan kondisi yang diinginkan, serta bersyukur dan memberikan apresiasi.

Dilihat dari mindset seseorang, bisa digolongkan menjadi dua jenis mindset, fixed mindset dan growth mindset. Ciri fixed mindset; merasa tidak mampu saat menghadapi tantangan, mudah menyerah dan sering mengeluh saat ada hambatan, merasa puas dengan keahlian yang ada, menolak atau bahkan marah saat menerima masukan, merasa terancam ketika melihat kesuksesan orang lain.

Sedangkan ciri growth mindset;menerima sebagai pelajaran baru saat menghadapi tantangan, tahan menghadapi tantangan, ingin terus belajar keahlian yang baru hingga ahli, menerima masukan yang ada sebagai pembelajaran dan perbaikan diri, mengambil pelajaran dan belajar dari kesuksesan orang lain.

Kurva Untuk pemuda setiap hari ialah mengalami kenaikan. kurva itu selalu dalam keadaan new normal, setiap pemuda selalu punya tantangan yang dihadapi setiap hari untuk belajar, pemuda harus bisa beradaptasi dengan kondisi apapun.Syarat adaptasi yang pertama adaptable dengan sifat acceptance yaitu menerima apa yang ada sekarang dan membuat planning ke depannya. Yang kedua Agile yaitu kelincahan dalam menghadapi dan menyelasaikan masalah, yang ketiga achievement yaitu memiliki target dan mencapainya.

Terdapat 7 pilar untuk super aktivis; (1) Knowledgeable (diajak ngobrol apapun akan nyambung, caranya adalah sering membaca buku dan lebih tepatnya membuat target membaca setiap kurun waktu tertentu), (2) Skills (ilmu pengetahuan yanh sudah didapat dari membaca akan menemukan passion dan latih passion yang ada akan menjadi skill), (3) Output (hasil dari pengetahuan dan keahlian yang ada), (4) Networking (mencari kenalan sebanyak-banyaknya, terutama di bidang yang ditekuni), dari keempat tersebut akan mendapatkan outcome, (5) Sistem Organisasi (diperoleh dari organisasi umumnya dan selalu melakukan perubahan sesuai zaman), (6) Strong leadership (memiliki pengaruh yang kuat ketika berbicara), (7) Spirituality values (memiliki kekuatan spiritual baik kepada Tuhan dan juga kepada sesama manusia).

Dalam menghadapi zaman apapun dengan kondisi apapun, yang terpenting adalah bagaimana kita mampu mengenal diri sendiri dan membangun leadership dalam diri kita, untuk bisa berperan sesuai dengan self leadership yang dimiliki setiap individu.

Notulensi Kajian HMI MIPA UM

Post a Comment