Mahasiswa MIlenial vs Politik
Banyak sekali mahasiswa sekarang menganggap bahwasanya Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus dan Organisasi Mahasiswa Intra Kampus adalah Organisasi Politik. Paradigma seperti inilah yang ditanamkan oleh banyak mahasiswa yang tidak ikut dengan salah satu organisasi yang telah disebut ataupun keduanya. Ada kecenderungan mahasiswa tidak mampu membedakan politik dengan Organisasi atau partai. Organisasi ataupun partai memang berpolitik, tetapi politik tidak identik dengan organisasi.
Paradigma seperti inilah yang menyebabkan banyak dari pengurus Organisasi Mahasiswa Intra Kampus maupun Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus yang merasa tidak nyaman. Karena masih banyak mahasiswa yang hanya bertujuan untuk menambah pengalaman dalam organisasi. Namun ada beberapa oknum yang memang memanfaatkan organisasi untuk belajar politik. Belajar politik memang tidak salah, namun bila pengaplikasian politik yang salah akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wadah bagi mahasiswa untuk belajar politik memang sangatlah diperlukan. Sehingga tidak muncul paradigma liar yang tertanam di fikiran mahasiswa. pendidikan politik bagi mahasiswa zaman milenial yang kebanyakan hanya mementingkan kesenangan pribadi belaka. Budaya untuk Organisasi yang menurun disebabkan salah satunya mahasiswa yang apatis untuk mencari kesenangan sendiri.
Pendidikan politik seharusnya harus diajarkan kepada mahasiswa supaya menimbulkan kesadaran sosial. Mahasiswa jangan dicetak menjadi robot-robot pekerja. Kampus harus mendorong agar mahasiswanya meningkatkat minat bakat, memberikan penyadaran akan peran dan fungsinya di masa yang akan datang. Mahasiswa harus didukung agar dapat berorganisasi karena itu bagian dari pendidikan politik. Selain peningkatan intelektual lewat sarana-sarana ilmiah, peningkatan kualitas karakter, moral dan sikap harus diwujudkan sebagai aplikasi dari pendidikan politik.
Pembungkaman untuk mahasiswa terkait dengan poitik sudah terjadi dari beberapa tahun silam. Terbukti dengan para mahasiswa yang mempunyai pandangan bahwasanya mahasiswa kuliah hanya untuk mengejar tugas dan wisuda. Hal ini adalah suatu kebobrokan yang fatal bagi mahasiswa. tugas mahasiwa tidak hanya sampai situ saja. Mahasiswa adalah contoh kongkrit penerus dari pimpinan negara, miris halnya ketika melihat mahasiswa millenial yang begitu membenci politik. Hal ini berdampak minimnya minat mahasiwa untuk mengikuti Organisasi Mahasiswa Intra Kampus apalagi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus. Paradigma Organisasi mahasiswa adalah wadah politik harus dihapuskan.
Budaya-budaya mahasiswa di kampus (dalam konteks keorganisasian dan budaya akademik) adalah bagian dari pada pendidikan politik yang harus diwujudkan. Dia tidak melihat dari mana mahasiswanya berasal, dari fakultas mana dan dari jurusan apa. Politik itu jangan pernah diartikan dengan unsur kebencian. Perlu kami ingatkan kembali, bahwa pendidikan politik yang kita maksudkan dalam pembahasan ini bukanlah politik praktis. Politik itu bukanlah tujuan, tapi dia adalah suatu upaya atau upaya cara menuju tujuan, tentunya tujuan yang baik untuk kemaslahatan ummat. Dengan tulisan singkat ini, maka dapat dijawab bahwa pendidikan politik itu sangat penting bagi mahasiswa secara khusus, dan penting untuk seluruh manusia secara umum.