Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H

Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H

Pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 bidang Pembinaan Anggota (PA) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat MIPA Universitas Negeri Malang 2021 mengadakan kegiatan Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H dengan mengusung tema "Mempererat Tali Silahturahmi dalam Memperingati Hari Besar Islam dimasa Pendemi Covid-19". Dengan mengusung topik "Efektivitas Kuliah Daring yang Mengancam Kecerdasan Generasi Bangsa" sebagai bahan diskusi dalam Forum Group Discussion (FGD). Kegiatan dipimpin oleh seorang pemantik di room utama, yaitu Kanda Yahya Hengky Pamungkas dan dengan empat orang promotor di masing-masing room breakout, dimana setiap room breakout membahas aspek-aspek yang telah ditentukan sebelumnya.

Di  room 1 membahas aspek pemerintah yang dipromotori oleh Kanda M. Krisna Abiyyudin, di room 2 membahas aspek mahasiswa yang dipromotori oleh Yunda Ridha Diningsih, di room 3 membahas aspek sekolah yang dipromotori oleh Kanda Muhammad Nur Ramadhan dan di room 4 membahas aspek orang tua yang dipromotori oleh Yunda Lindia Rizkitasari. Di  masing-masing room para peserta saling berdiskusi serta memaparkan pendapat masing-masing sesuai aspek yang berikan.

Dari pembahasan aspek pemerintah, didapat kesimpulan sebagai berikut:
Pemerintah harus memutar balik arah kebijakan subsidi Dana BOS dengan sedikit memangkasnya untuk keperluan penyediaan layanan internet. Tentunya kita tidak berharap wabah ini menjadi berlarut-larut. Namun sebagai bentuk tindakan preventif, kita perlu untuk memasang kuda-kuda yang kuat untuk menyiasati pembelajaran dengan menggunakan media internet. Dalam proses pembelajaran, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orang tua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19. Dengan demikian kita akan dapati pembelajaran yang sama dengan cara yang berbeda. Hasilnya efek dominonya bagus, programnya tepat sasaran, dan tujuan pembelajarannya tercapai.

Dari pembahasan aspek mahasiswa, didapat kesimpulan sebagai berikut:
Dosen dan Mahasiswa harus meningkatkan kesadaran dan penggunaan teknologi, meningkatkan kedisplinan diri dengan menata hati dan niat, serta tidak malu bertanya ke teman dan guru atau dosen dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Kalaupun pesan WA tidak dibalas oleh dosen, mahasiswa tersebut harus paham dan lebih bersabar karena dosen juga punya kesibukan lain, seperti penelitian dan pengabdian masyarakat bukan hanya pengajaran saja.

Dari pembahasan aspek sekolah, didapat kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Physical distancing (menjaga jarak aman) dan demi mencegah penularan Covid-19 di sekolah juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.

Dari pembahasan aspek orang tua, didapat kesimpulan sebagai berikut:
Dilihat dari aspek orang tua, perkuliahan daring memang memiliki banyak dampak negatif bagi mereka diantaranya biaya UKT yang tetap mahal dan sulit mengajukan keringanan padahal penghasilan mereka tergerus karena pandemi Covid-19, anak tidak mendapat fasilitas penuh dari kampus, dan mereka juga terbebani biaya tambahan untuk menunjang kegiatan perkuliahan daring anak seperti kuota internet. Namun di samping itu juga ada hal positifnya. Anak bisa membantu pekerjaan mereka di rumah serta mereka tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya hidup atau kos anak mereka sehingga uang yang didapatkan dari hasil bekerja bisa dialihkan untuk kebutuhan lain (meskipun penghasilannya sebenarnya tergerus).

Dari hasil perdebatan yang telah dilakukan di room utama, didapatkan kesimpulan akhir perkuliahan daring tetap memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Memang kita lebih banyak merasakan dampak negatif daripada dampak positifnya. Tetapi alangkah baiknya untuk kita tetap mensyukuri dampak positif yang ada seraya terus berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan kita dapat beraktivitas lagi secara normal termasuk menjalani perkuliahan secara luring.


Penulis: Ridha Diningsih-Staff Bidang Pemberdayaan Perempuan
Editor: Muhammad Zainullah-Staff Bidang Pembinaan Anggota

Post a Comment