Berkat ber HMI, Dapat Gelar Magister Bermodalkan 5 Ribu Rupiah

Menjadi mahasiswa pascasarjana merupakan impian banyak mahasiswa, baik menggunakan biaya sendiri ataupun beasiswa. Namun, tak jarang masih banyak dari mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang pascasarjana mengalami kendala terutama karena faktor biaya.

“Untuk melanjutkan ke jenjang pascasarjana memang memerlukan biaya yang cukup banyak, sebab tidak hanya untuk membayar biaya kuliah namun mahasiswa pasacasarjana akan mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan riset dan publikasi jurnal internasional. Saya berfikir, hal ini mungkin merupakan salah satu alasan mahasiswa tidak yakin untuk melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana”

Hal itu disampaikan oleh Ahmad Najmi Faris, M.Si Demisioner Ketua Umum HMI Korkom UM 2019/2020 dan sekaligus lulusan Magister Fisika Universitas Brawijaya pada saat di wawancarai. Rabu, 2 Februari 2022.

Untuk melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana memang membutuhkan biaya yang cukup mahal. Namun, hal tersebut sebetulnya bukan menjadi faktor utama.

“Sebetulnya masalah tidak memiliki biaya seharusnya bukanlah halangan mahasiswa untuk dapat lanjut studi. Namun, kebanyakan dari mereka tidak berani mengambil kesempatan saat terkendala keuangan. Sebab, saat saya mendaftarkan diri di Program Studi S2 Fisika Universitas Brawijaya hanya bermodalkan niat dan uang 5.000” Ungkap Faris

Faris juga menambahkan, sebetulnya selain niat dan modal 5.000 hal yang sangat membantu saat itu adalah faktor silaturahmi yang sering dilakukan saat berorganisasi di HMI.

“Maksud saya, saat daftar di Universitas Brawijaya saya gunakan uang 5.000 untuk membeli map plastik sedangkan saat beberapa senior HMI mengetahui informasi saya ingin melanjutkan kuliah, saya dibantu untuk biaya pendaftaran. Saya berfikir saat itu, mungkin ini nilai positif silaturahmi yang sudah lama dijalin” kata Faris.

Dikatakan Faris, memang tidak semua orang mengalami keberuntungan. Namun faktor utama yang harus diambil adalah berani mencoba.

“ Saat itu, memang tanpa disengaja tiba-tiba ada Alumni memberikan bantuan kepada saya untuk biaya pendafataran. Namun, untuk biaya SPP saat itu saya pinjam ke KOPERASI untuk bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya. Pada tahap itu, hal yang harus dilakukan adalah berani bertindak, karena untuk mengangsur cicilan setiap bulan di KOPERASI , saya harus bekerja sambil kuliah” tegasnya.

Faris menambahkan, saat kuliah S2 hal yang dilakukan saat itu adalah bekerja dengan beberapa Alumni HMI untuk menjadi asisten peneliti dan menjadi surveyor di beberapa Lembaga Survei Pemilu.

“Menurut saya, pengalaman berHMI sangat membantu saya dalam mencicil pinjaman di KOPERASI dan menyimpan uang untuk membayar SPP disemeter selanjutnya. Dengan berHMI saat itu saya dapat mengenal beberapa Alumni yang bisa berkolaborasi di risetnya dan bekerja lembaga survei”

Dalam berjalannya studi setiap mahasiswa pasti akan mengalami kendala, baik biaya studi maupun kendala yang lain.

“Saya waktu itu juga pernah cuti kuliah saat semester 2, karena tabungan saya tidak cukup untuk membayar SPP. Pada saat cuti, aktivitas menjadi asisten peneliti dan surveyor tetap saya lakukan. Namun, disela-sela waktu itu saya gunakan untuk mempersiapkan diri mendaftarkan Beasiswa Unggulan On Going di semester 3”

Faris mengajak kepada para mahasiswa khususnya kader HMI yang ingin melanjutkan ke studi pascasarjana namun tidak memiliki biaya untuk mencoba dan berani bertindak. Menurutnya, ketika kita memiliki niat belajar maka tuhan akan membuka rejeki kepada kita untuk memperlancarkan studinya.

“Selama memiliki niat belajar dan bekerja keras maka Allah akan memberikan jalan. Kebesaran Allah saat itu ditunjukan kepada saya saat mendapatkan Beasiswa Unggulan On Going Masyarakat Berprestasi. Dengan beasiswa tersebut, saya dapat menutupi kekurangan SPP di semester 1 dan melunasi biaya SPP semester 3 dan 4”. Katanya

Faris berharap namun yakin, setelah rintangan yang pernah saya lalui, semoga hal ini dapat memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa terkhususnya kader HMI yang ingin melanjutkan ke jenjang studi Pascasarjana.

"Saya memiliki keberanian bertindak karena HMI"
-Ahmad Najmi Faris, 2022-

Post a Comment